Monthly Archives: August 2016

Tersesat di London (2)

Siapa Mba Endang?

Pertanyaan yang pasti muncul di benak kalian pas baca postingan saya sebelumnya. Beliau dan anaknya Dito adalah penggagas acara Indonesian Weekend dan bersahabat dengan bos saya. Saya bantuin Mba Endang dan Dito mewujudkan event Indonesian Weekend.

Saya dan Mba Endang di antrian di Platform 9 3/4 King's Cross Station

Saya dan Mba Endang di antrian di Platform 9 3/4 King’s Cross Station

Anyway, selama di London saya tinggal di rumah Mba Endang di utara London. Perumahan yg cukup sepi namun teratur. London saat itu masih dingin dan berangin, baju yg dipakai pun minimal 2 lapis dan berpenghangat.

Hari kedua saya di London karena hari kerja, maka keluarga Mba Endang sibuk semua. Mba Endang dan Mas Argo – suaminya ke kantor, Dito ke kampus sementara Dila – adiknya sekolah. Mas Argo sebelum berangkat ngajarin saya bagaimana cara menggunakan alat transportasi London. Dia kasih saya peta dan kartu Oyster berisi £20. Dan, saya pun ditinggal sendirian di rumah.

Perbedaan waktu antara London dan Jakarta sekitar 6 jam. Jam 7 pagi waktu London berarti jam 1 siang waktu Jakarta. Bangun pagi saya langsung sibuk kerja, balas2 chat dan email. Pas nyadar, udah jam 3 sore aja di London! Malesin amat kalo diem di rumah mulu. Btw, summertime di London mataharinya baru tenggelam sekitar jam 8 – 9 malam. So, saya masih punya waktu untuk jalan jalan. Yeay!

Keluar dari rumah kemudian disambut dengan angin semilir yg nusuk kulit. Alhamdulillah dapet pinjeman jaket anget dari Mba Endang. Saya nunggu bis merah nomor 182 menuju Arnos Grove, stasiun tube terdekat. Karena ini perumahan dan gak ada halte, ternyata kita bisa stop bis dimanapun kita mau naik dan turun. Saya pede aja berangkat walaupun belum tau kek gimana caranya turun dan naik, kudu tempelin Oyster Cardnya dimana dan sayapun belum tau tujuannya akan kemana.

Picadilly line, tube yg singgah di Arnos Grove rupanya banyak melewati tempat tujuan wisata di London. Tanpa pikir panjang, berangkatlah saya ke satu tempat yg jadi salah satu icon London. Ya pasti kamu bisa nebak deh kemana. Yes, Harrods!

To be continued.

Tersesat di London (1)

Kamu mungkin pernah denger quote ini,

Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi mimpi itu.

Arai, Laskar Pelangi

Quote itu ada di buku Laskar Pelangi Edensor yang saya baca sekitaran tahun 2008 dan saya kemudian membisikkan mimpi mimpi saya pada sebuah buku catatan kecil. Di dalamnya termasuk juga daftar tempat yang ingin saya kunjungi.

Kemudian, jika orang bertanya, Negara Eropa mana yang sangat ingin kamu kunjungi? Saya akan menjawab dengan lantang, Inggris. Mimpi hanya sekedar mimpi saat itu. Seiring dengan berjalannya waktu, mimpi itu lalu perlahan terkubur bersama mimpi saya yang lain yang ternyata lebih dulu dikabulkan oleh Tuhan.

Tahun 2015, saya diamanahi mengerjakan project Indonesian Weekend, sebuah event yang rencananya akan dilaksanakan di Potters Fields Park, London tanggal 28 – 29 Mei 2016. Bersama beberapa teman lainnya, kami mengerjakan project ini sepenuh hati.

Indonesian Weekend poster

Indonesian Weekend poster

Indonesian Weekend di Potters Fields Park, London 28 - 29 Agustus 2016

Indonesian Weekend di Potters Fields Park, London 28 – 29 Mei 2016

Atas dasar tanggung jawab dan melihat kontribusi saya pada event ini, perusahaan lalu menunjuk saya untuk berangkat ke London! iya, London! Saya SENAAAANG!!! Namun rupanya, tidak mudah untuk menginjakkan kaki di sana. Setelah melalui banyak drama dan air mata (lebay.. ahahha), tanggal 19 Mei 2016 lalu, sampailah saya di London.

dijemput sama Mba Endang di Heathrow

dijemput sama Mba Endang di Heathrow

Soal drama dan airmata saya akan tulis nanti ya. Part 1 sampe sini dulu, part 2 segera diupload.