Traveling : Malang, Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (Tamat)

………

1 Januari 2011

Jam 4 subuh, kami terbangun karena ketukan pintu Bu Mulyadi. Kami memang tetap minta dibangunkan meskipun kami tau, tipis kemungkinan untuk dapat melihat sunrise akibat hujan deras semalaman. Bu Mulyadi bilang, Bapak dan Mas Dani tetap akan mengantar jika kami memutuskan untuk pergi.

Saya membangunkan teman-teman yang lain, voting. Kebanyakan menyatakan terserah. Hey, it’s not an answer, dude! Beberapa mengatakan mau tapi kembali tidur 😀 . Setelah banyak berdiskusi dengan Keluarga Mulyadi, akhirnya kami memutuskan untuk berangkat. Kami tau, kabut sangat tebal di luar sana. Tapi, buat apa bawa jaket tebal jika tidak dipergunakan? *gaknyambung*

Perjalanan sedikit mengerikan. Jarak pandang kurang dari 5 meter. Sisi kanan dan kiri kami jurang. Tapi tetap semangat, di Jakarta gak ada kabut setebal ini lho!

  
  papasan dengan truk di jalan sempit

kabut dipagi hari
  
        kabut pagi di Ngadas
it’s me! 🙂

loncat loncat biar gak kedinginan

Setelah puas berfoto ditengah kabut, kami pun pulang. Sebenernya bukan karena sudah puas, tapi karena lapar! Hawa dingin membuat kami sering merasa lapar, padahal emang punya serombongan tuna wisma di perutnya.. hahaha..

Rencananya, pukul 11.30 kami akan meninggalkan rumah Bu Mulyadi. Karena, pukul 15.30, kereta yang akan membawa kami pulang ke Bandung berangkat dari stasiun Malang Kotabaru. Kami harus bergegas. Pada perjalanan pulang ini, Arif, anak bungsu dari Pak dan Bu Mulyadi ikut serta. Dia tampak lengket sekali dengan Dicky.

Sesampainya di Stasiun Malang Kotabaru, kami singgah dulu di kedai bakso malang. Penasaran, kalo makan baso Malang di Malangnya langsung rasanya kayak apa ya? 😛 Selesai makan, kami pamitan dengan keluarga Pak Mulyadi, berharap tahun 2011 kami dapat kembali lagi mengunjungi mereka.

Kereta Api Malabar Ekspress

Stasiun Malang Kotabaru

SEMOGA

Tamat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *