Category Archives: Repost Instagram

Sometimes, my writing skill more powerfull at my Instagram account and i am too lazy to write in different perspective at my blogs. So here it is!

Capsule Wardrobe, Inspirasi dan Solusi Fashion Tetap Gaya dan Hemat

day 191 of 366

Trend fashion memang cenderung berulang pada periode waktu tertentu. Kayak sekarang, rame rame bikin capsule wardrobe, yang mana di tahun 2010 -2014 tuh jadi panutan banget.

Sempat tenggelam karena orang orang cenderung menyukai baju yang sudah satu set dan matching dari atas sampai bawah. Sekarang, capsule wardrobe muncul lagi.

Kalo kalian perhatikan di akun media sosial, saya masih pakai konsep capsule wardrobe ini sampai sekarang dan amat sangat membantu saat traveling. Agar baju yang dibawa itu cukup dan gak berlebihan tapi tetap gaya dan ada konsepnya. Bayangin, traveling sebulan, bawaan saya cuman sekoper medium aja. Sobi sobi pada protes, “Gak salah lu, Wi?” Yah, walaupun akhirnya ada cheating dengan beli tambahan beberapa items di negara tujuan, tapi ya tetep kudu matching sana sini sama capsule wardrobenya.

Ngomong ngomong capsule wardrobe itu apa sih Wi? Capsule wardrobe adalah filosofi fashion yang menganjurkan kepemilikan pakaian dalam jumlah terbatas, namun dipilih dengan cermat untuk kualitas dan keserbagunaannya. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Susie Faux, seorang desainer mode asal Inggris, pada awal 1970-an. Saat ini, konsep capsule wardrobe sudah sedikit bergeser ke definisi baru, gimana caranya tetep gaya, namun bisa berhemat.

Sejatinya, capsule wardrobe itu sangat erat kaitannya dengan konsep lainnya yaitu mix & match. Ini skill utama yang wajib dimiliki oleh seorang fashion stylist, karena konsep capsule ini terikat akan keterbatasan namun tetap terlihat chic dan gaya.

Sebelum memulai capsule wardrobe pada koleksi pakaian dan busana di lemari, ada baiknya kamu punya items basic ini agar mudah dipadu padan / mix & match dengan apapun yang akan jadi sub judul dari capsule wardrobemu. Ini items yang saya sarankan untuk kamu miliki :

  1. Celana model pipa lurus material woven dan denim/jins
  2. Rok potongan basic, A line
  3. Blazer/outer/vest
  4. Longsleeve shirt basic
  5. Kemeja basic
  6. Celana pipa lebar/cullotes
  7. Cardigan/sweater

Untuk motif, yang disarankan adalah :

  1. Polkadot kecil
  2. Plaid/gingham/houndstooth
  3. Stripes

Warna basic yang wajib dimiliki :

  1. Hitam
  2. Abu abu
  3. Navy blue
  4. Putih
  5. Beige/camel
  6. Offwhite
  7. Blue jeans

Kenapa? Karena kesemua items ini sifatnya timeless alias tak lekang oleh waktu dan serba guna sehingga amat sangat mudah di mix & match. Kamu pakai 2-3 tahun lagi, basic items di atas tadi masih relevan dan gak ketinggalan jaman alias off season. Mungkin sulit dipercaya, saya punya rok yang umurnya 12 tahun dan 10 tahun dan masih saya simpen karena termasuk dalam basic items itu. Celana celana banyak yang dah saya hibahkan, bukan karena off season, tapi karena udah gak cukup lagi dipake. Hahaha.. Selebihnya, supaya tetep on trend, kamu bisa beli apapun yang lagi hype saat itu.

inspirasi capsule wardrobe

Brand brand ready to wear jika diperhatikan dengan seksama itu sebetulnya hanya menjual barang barang basic aja. Supaya tetap relevan dengan trend, mereka menambahkan key items di warna dan di fabric materialnya. Selebihnya, gak ada yang relatif baru.

Saya dan teman teman di We are TRD juga sedang menyegarkan timeline social media dengan edukasi fashion seperti mix & match dan capsule warrobe ini. Follow akun Instagramnya untuk tau lebih lanjut ya.

Kamu sudah siap untuk mengaplikasikan konsep wardrobe capsule ini di kehidupan sehari hari? Share di kolom komentar ya!

Perjalanan yang meluaskan pandangan

Kacamata hejo yg gue pake selama trip ke Agra – Kashmir – Delhi akhir Agustus 2022 lalu mendapat banyak perhatian. Entah karena produknya yg bagus atau guenya yg kepedean pake itu 🤪. Secara masih summer dan matahari deket banget ama mata, ya gue pakelah kemana mana.

Kedepannya, kacamata ini jadi sebuah simbol buat gue, betapa banyak pelajaran hidup yg bisa diambil dari sebuah perjalanan. Semuanya dimulai dari niat, sudut pandang, frame, pikiran dan dari output apa yg ingin dihasilkan.

Satu hal yg jadi pegangan, “Fokus pada hal yg bisa kamu kendalikan” itu works banget di semua aspek kehidupan gue termasuk saat trip kemarin. Karena dengan itu, gue jadi mudah utk manage expectation dan ngeset standar untuk diri sendiri supaya gak terlalu banyak overthinking 🤪.

Kita tau kan ya kalo kita gak bisa menyenangkan semua orang dan kita juga gak bisa kendalikan pikiran orang. Nah, biar soft skill lo terasah terutama yg punya role sebagai leader, gue saranin utk pergi traveling secara group (bisa small atau medium aja jumlahnya dan bisa mulai dari keluarga sendiri) dan lihat perubahan apa yg terjadi di dalam cara pandang lo terhadap sesuatu. Thank me later.

Reposted Instagram @dailydewi

Perkara Logat Bahasa Inggris

at some park in Srinagar, Kashmir

Memperkenalkan produk sendiri ke berbagai suku bangsa dan beragam dialek bahasa bukan perkara gampang, yang penting percaya diri. Jangan takut sama bahasa Inggris lo yg kental logat Sundanya atau malahan medok Jawa. Orang Jepang, China, Italia, Meksiko, Timur Tengah, Perancis, Jerman, Afrika, Thailand, Taiwan, Brazil, Chile dan lain lain juga pake logat masing masing negaranya kok. Jadi kita setara! .

Beberapa kali naik taksi online, supirnya malahan penasaran, “Kalian pada belajar bahasa Inggris di mana dan kapan sih? Kok pada fasih?” Mereka sangat apresiasi orang asing yg bisa bahasa Inggris. Orang lokal juga bilang, “Kami kadang aneh sama bangsa kami sendiri, ngapain sih ngeributin logat negara bagian mana yang paling ‘keren’? Trus malah saling ejek satu sama lain. Padahal seluruh dunia punya logat masing masing.”

Pengalaman gue sih, practice make perfect. So, kalo ada yang lagi belajar ngomong pake bahasa Inggris, gak usah lah di bully, ntar mereka malahan gak pernah berani buat ngomong. Terkadang itu lho yg menghambat orang lain maju. Orang bule itu suka ngasih tau kita salah pengucapan, “You mean this… right?” Untuk kata yang salah. Kita sama sama belajar aja memperkaya kosakata, supaya Indonesia bisa bersaing dengan negara lain di dunia. Itu kan goals utamanya 😉

repost dari postingan instagram @dailydewi