Saat tulisan ini dibuat, Timnas U17 Indonesia baru saja berhasil mengalahkan Korea Selatan dengan skor 1 – 0 lewat gol dari Evandra. Banyak cuitan dan tulisan serta komentar di social media yang bangga dan mendukung, tidak sedikit juga yang mencibir karena gaya permainan timnas yang menurut mereka minim taktik. Saya ingin membahas dari sudut pandang yang berbeda.

Mengutip dari Wikipedia, pelatih kepala , pelatih senior , atau manajer adalah seorang profesional yang bertanggung jawab untuk melatih dan mengembangkan atlet dalam sebuah tim olahraga. Jika dibandingkan dengan posisi di dalam bisnis, Head Coach atau pelatih kepala sejajar dengan posisi Vice President yang sehari harinya bergelut dengan strategi. Ketika sebuah tim mengikuti kejuaraan, turnamen atau liga, tentunya seorang head coach akan merumuskan langkah langkah strategis, agar timnya bisa berada dalam performance yang stabil untuk bisa menjadi yang terbaik sesuai dengan target yang diberikan oleh pimpinan yaitu ketua federasi atau pemilik klub.
Melihat dari serunya bahasan pro & kontra di social media mengenai penampilan Timnas Indonesia U17 semalam saya kira tentunya ini berkaitan dengan strategi dari head coachnya. Kita hanya bisa melihat dari layar kaca atau dari pinggir lapangan saja kemudian memberikan komentar serta analisis berdasarkan pengetahuan yang kita miliki tanpa melihat kondisi real yang ada di dalamnya. Berdasarkan tulisan saya sebelumnya, bagaimana orang orang strategic melihat sebuah keadaan di dalam tim kemudian menyelesaikannya, haruslah dilihat kasus per kasus. Dalam hal ini saya ingin mengabaikan faktor non teknis seperti mafia sepakbola dan lain lainnya ya. Hehe.
Head coach ketika ditunjuk akan melihat faktor faktor berikut ini :
- Kondisi tim saat ini. Menganalisa satu per satu kondisi pemain baik itu skill maupun fisik. Memetakan posisi dan juga melihat potensi.
- Calon lawan yang akan dihadapi. Bagaimana track recordnya, siapa saja pemainnya, siapa pelatihnya, analisis pertandingan sebelumnya.
- Non teknis. Cuaca, lokasi, sarana dan prasarana, waktu perjalanan, waktu pertandingan, recovery time, wasit yang akan memimpin, komunikasi, mental pemain, dll
Setelah itu, head coach akan berdiskusi bersama pelatih pelatih lainnya untuk membahas poin poin SWOT timnya tersebut sesuai dengan faktor yang datanya telah dikumpulkan sebelumnya. Hasil diskusi tersebut akan melahirkan poin poin strategis yang akan diimplementasikan dalam latihan dan juga bootcamp para pemain selama waktu yang ditentukan sebelum akhirnya terbentuklah game play yang dipakai saat bertanding.
Di dalam bisnis, ada istilah gas rem yang berkaitan dengan budget. Fokus dan strategi bisnis akan selalu melibatkan resources budget dan tertuang dalam sebuah playbook. Di sepakbola, strategi gas rem itu ada di dalam game play. Saya coba menuangkan apa yang ada di dalam pikiran. Game play terdiri dari beberapa periode waktu dan beberapa keadaan. Ini contoh sederhana yang saya coba bikin. Pasti masih jauh dari yang asli buatan Coach Nova tapi mungkin secara framework masih nyambung dikit.

Melihat dari cuplikan pertandingan dan data statistik saat melawan Korea Selatan tadi malam, Coach Nova memakai strategi bertahan sepanjang pertandingan dan sesekali counter attack. Ini pasti sudah melalui analisa dan pertimbangan yang matang dan hasil diskusi antar pelatih di Timnas U17. Jadi, yang disebut ‘minim taktik’ bisa jadi adalah sebuah taktik yang tanpa kita sadari telah membawa Timnas U17 meraih kemenangan. Terlalu banyak taktik mungkin bukannya membawa tim menjadi main lebih cantik dan menang, tapi malah akan membuat bingung pemain karena daya tangkapnya berbeda beda apalagi jika harus tiba tiba berubah di tengah permainan.

Jika boleh berpendapat, menurut saya, tidak ada head coach selevel Tim Nasional yang minim taktik, yang ada hanyalah salah menerapkan atau kurang tepat membaca situasi karena terlalu percaya diri. Contohnya kegagalan Timnas Senior Indonesia saat melawan Australian di WCQ Round 3 bulan lalu dan kemudian mampu cepat koreksi di pertandingan berikutnya sehingga mampu mengalahkan Bahrain 1 – 0 di GBK, Jakarta.