Sekelumit Bukber

Cerita 1

A : “Yuk, bukber!”
B : “Yuk, kapan?”
A : “Sabtu?”
C : “Hadiiir!”
B : “Dimana?”
C : “Di restoran yang gak penuh dan gak macet ajaaa..”
A & B *garukgarukaspal*

Cerita 2

D : “Yuk, bukber!”
F : ……
G : ……
Kemudian batal.

Cerita 3

H : “Kapan bukber?”
I : “Minggu yuk!”
J : “Yaaaa udah ada janji ama yang lain..”
H : “Sabtu?”
I : “Bukber ama temen sekolahan euy..”
H : “Jumat?”
J : “Dimana? Jangan yang jauh dari rumah gue yak! Trus jangan yg mahal..”
H : “Batal aja deh..”

Cerita 4

K : “Eh, ada ajakan bukber dari L temen sekolahan kita dulu. Yuk, gabung!”
M : “Ogah ah, males ketemu dia, ribet.”

Cerita 5

N : “Teman teman, ditunggu ya kehadirannya di resto X untuk bukber angkatan. Partisipasi per orang Rp.100.000,-”
O : “Mahal..”
P : “Kenapa harus di resto itu sih? Resto yang lain aja.”
Q : “Gue bisa gabung tapi setelah jam 7 yaaaa..”
R : “Hey O, P, Q, si N udah arrange ini dari seminggu lalu, masa kalian gak bisa usahain siiih?”
N : “Gpp R, santai aja, tinggal cancel booking..”
*R ngepukpuk N*

The Voters of 2014

Kemarin, KPU sudah rapat pleno dan menetapkan hasil rekapitulasi suara. Menurut rapat tersebut, pasangan capres dan cawapres nomor 2 memenangkan pilpres kali ini. Ada sepenggal cerita yang rasanya menarik untuk dishare disini.

Jadi gini, waktu pilwalkot Bandung tahun lalu teman saya memutuskan untuk golput. Saya tanya apa alasannya? Kan ada Ridwan Kamil yang promising? Dia bilang, “Gak ah, Ridwan Kamil didukung sama Gerindra dan Prabowo euy! Lo tau kan rekam jejak Prabowo tahun 98 itu bla bla bla bla… ” Saya mendengarkan sambil manggut manggut.

Setahun berlalu, rupanya dia sudah berubah pikiran. Teman saya itu memutuskan untuk ikut dalam pilpres 2014. Siapa yang dipilih? Tidak lain dan tidak bukan, Prabowo – Hatta. Saya gak mau tanya alasan dia, yang jelas, tim suksesnya capres – cawapres nomor 1 telah berhasil mengubah pendirian teman saya itu.

Bravo! 😀